Blog — DedeIrwanto.Gitlab.IO
Dev Life, Cerita Kode dan Kopi.
Terkadang saat mengedit file dengan akses root di Linux, kita sering lupa menambahkan perintah sudo, dan kita baru menyadarinya ketika hendak menyimpan perubahan file tersebut.

Misalnya, saat mengedit file resolv.conf
,
vim /etc/resolv.conf

Simpan perubahan dengan perintah :w

Error di atas menandakan bahwa kita tidak memiliki akses untuk melakukan perubahan pada file tersebut (karena tidak menambahkan perintah sudo saat membuka file).
Ini adalah tulisan kedua saya terkait Seri Linux Programming. Tulisan ini akan membahas sedikit lebih detail tentang manipulasi file di Linux. Mungkin ada beberapa perintah — sudah dibahas pada tulisan sebelumnya — yang akan dibahas ulang.

Daftar Perintah untuk Manipulasi File di Linux
1. echo
Perintah echo
pada linux digunakan untuk menampilkan teks pada terminal. Misalnya kita ingin mencetak tulisan Halo dunia!
,
echo "Halo dunia!"
Output:

Selain menampilkan teks secara langsung, perintah echo
juga bisa digunakan untuk menampilkan isi dari variabel,
Dalam pengembangan sebuah aplikasi dengan framework-framework modern seperti Laravel, Rails, Spring Boot, dsb, ada satu hal yang benar-benar harus diperhatikan yaitu perubahan struktur (skema) pada database — ini terjadi seiring dengan berkembangya aplikasi yang dibuat. Sebenarnya, untuk menangani perubahan pada struktur (skema) di database bisa saja dilakukan secara manual, namun hal ini tidak disarankan karena sering terjadi human error (lupa), tidak sinkron, dan susah dilacak perubahannya. Untungnya, saat ini sudah banyak tools — baik bawaan dari framework maupun third party — yang bisa mengotomatisasi perubahan ini. Istilah kerennya untuk proses otomatisasi ini adalah Database Migration (koreksi jika saya salah).
Ini adalah tulisan pertama saya terkait Seri Linux Programming. Namun perlu digarisbawahi bahwa Linux Programming bukan hanya sekadar menulis kode di Linux, melainkan bagaimana membuat sebuah perangkat lunak (software) yang dapat berjalan di atas sistem Linux dengan memanfaatkan fitur API (Application Programming Interface) sehingga program dapat berinteraksi langsung dengan kernel Linux, perangkat keras, dan layanan sistem (System Call).

Rencananya tulisan ini akan dibuat menjadi beberapa seri terpisah dengan topik sebagai berikut:
Ada kalanya, untuk sebuah kebutuhan tertentu kita harus terhubung ke dua jaringan sekaligus: satu untuk internet dan satu lagi untuk akses VPN kantor.
Misalnya, kita mempunyai konfigurasi IP address sebagai berikut:
Koneksi | IP | Gateway | Fungsi |
---|---|---|---|
Wi-Fi | 192.168.1.5 | 192.168.1.1 | Internet |
Ethernet | 10.1.1.5 | 10.1.1.1 | VPN |
Secara default, hanya ada satu default gateway yang akan digunakan oleh sistem operasi untuk lalu lintas keluar jaringan (biasanya default gateway-nya adalah internet). Namun, dengan konfigurasi routing tertentu kita bisa menggunakan dua gateway secara bersamaan.
Sudah hampir 5 tahun laptop HP 1000 saya tak terpakai. Selain karena teknologinya yang sudah usang, kebutuhan akan spesifikasi yang lebih tinggi untuk mengembangkan aplikasi membuatnya tak berdaya lagi.
Dari sinilah muncul sebuah ide sederahana: mengubah laptop lama tersebut menjadi perangkat Gallery Elektronik (E-Gallery) — semacam digital photo frame. Tujuannya? Supaya tetap berguna dan tidak sekedar mangkrak di gudang.

Teknologi yang Digunakan
Aplikasi E-Gallery ini saya buat menggunakan bahasa C, dengan bantuan library:
Di internet, sudah banyak referensi dan tulisan yang membahas pemrograman — khususnya bahasa C — secara sistematis dan lengkap. Tulisan ini saya susun sebagai catatan pribadi, dan semoga tetap bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Operand vs Operator
Dalam bahasa C terdapat 2 istilah penting, yaitu Operand dan Operator. Operand adalah nilai atau variabel yang digunakan pada suatu operasi, sedangkan operator adalah simbol atau tanda untuk melakukan operasi pada operand. Sebagai contoh: